Seorang mahasiswa Universitas Meiji mendemonstrasikan TTTV kepada para jurnalis, bahwa ia ingin mencicipi rasa cokelat manis. Setelah beberapa kali mencoba, suara otomatis mengulangi perintah dan jet menyemprotkan sampel ke lembaran plastik. “Ini seperti cokelat susu,” katanya, sambil mencicipi dengan lidahnya.
Miyashita dan timnya yang terdiri dari 30 mahasiswa telah memproduksi berbagai perangkat yang berhubungan dengan rasa, termasuk garpu yang dapat memperkuat rasa. Dia mengaku telah membangun prototipe TTTV sendiri selama setahun terakhir, dengan versi komersial tersedia yang akan menelan biaya sekitar 100 ribu yen atau senilai Rp12,3 juta untuk membuatnya.
Saat ini belum jelas apakah teknologi semacam itu akan diterima oleh publik, usai pandemi Covid-19 membuat orang-orang lebih waspada terhadap sentuhan dengan benda. (cnnindonesia.com)