JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Facebook sedang berupaya menyaingi TikTok, terutama dengan fitur Reels di Instagram yang mirip sekali dengan TikTok. Akan tetapi eksekutif TikTok menilai, sulit bagi Facebook untuk menandingi mereka.
Blake Chandlee adalah President of Global Business Solution TikTok dan dulu pernah bekerja di Facebook selama 12 tahun lamanya sehingga dia sangat berpengalaman. Menurut dia, Facebook dan TikTok adalah platform yang sangat berbeda.
“Facebook adalah platform sosial. Mereka membuat algoritma berdasarkan grafik sosial. Itu merupakan inti kompetensi mereka. Kami tidak begitu,” katanya seperti dikutip detikINET dari CNBC.
“Kami adalah platform hiburan. Jadi, perbedaannya signifikan. Ini adalah perbedaan yang masif,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mencontohkan, dulu Google berupaya menyaingi Facebook dengan merilis media sosial bernama Google+ dengan gelontoran dana besar. Walau sempat dianggap potensial untuk melawan Facebook, ternyata akhirnya gagal total.
“Anda ingat ketika Google dulu menciptakan Google+. Semua orang (di Facebook) cemas soal itu. Namun menjadi jelas bahwa value Google adalah pencarian dan Facebook sangat bagus di sosial,” papar sang bos TikTok.
“Saya melihat hal yang sama sekarang. Kami sangat bagus pada apa yang kami lakukan. Kami membawa tren kultural dan pengalaman unik bagi orang-orang di TikTok. Mereka tidak akan mendapatkannya di Facebook kecuali Facebook benar-benar meninggalkan nilai sosialnya yang saya pikir tidak akan mereka lakukan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Mark Zuckerberg selaku CEO dan pendiri Facebook mengakui TikTok adalah ancaman besar sehingga pihaknya terus menggeber Reels di Instagram dan juga di situs Facebook sendiri. “Maka itulah fokus kami pada Reels sangat penting dalam jangka panjang,” cetusnya. (rdr/detik.com)