BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Beredarnya banyak pemberitaan dan foto di media online serta media sosial perihal aksi oknum mahasiswa pada satu sesi di acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di UIN Bukittinggi serta aksi pengusiran terhadap Gubernur, diklarfikasi oleh pihak kampus.
“Kami pihak UIN Bukittinggi memandang perlu untuk menyampaikan dan sekaligus meluruskan pemberitaan serta informasi dan foto yang beredar luas di jagad maya dan di masyarakat,” tulis UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dalam keterangannya, Rabu (23/8/2023).
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) adalah agenda rutin dalam rangka mengawali Tahun Akademik 2023 bagi Calon Mahasiswa Baru.
PBAK merupakan momen sosialisasi selain terkait Budaya Akademik dan Kampus juga tentang pengenalan lingkungan serta sosialisasi yang berhubungan dengan ke pemerintahan.
Tujuannya, agar mahasiswa dapat memahami dengan baik lingkungan dan daerah serta diharapkan dapat berkontribusi positif dalam pembangunan khususnya di Sumatera Barat.
Untuk itu sangat perlu mahasiswa mendapatkan dan mengenal hal itu langsung dari Kepala Pemerintahan. Hal ini biasa dilakukan oleh perguruan tinggi di awal Tahun Akademik.
Menanggapi pemberitaan yang beredar, pimpinan UIN Bukittinggi perlu menjelaskan sekaligus mengklarifikasi bahwa kehadiran Gubernur atas undangan resmi Rektor UIN Bukittinggi disambut sangat antusias dan penuh riang-gembira yang ditunjukkan dengan tepuk tangan dan lambaian aneka atribut mahasiswa sambil diiringi oleh musik sampai beliau menempati kursi yang sudah disiapkan.
Namun, pada saat acara yang diperuntukkan untuk Mahasiswa Baru (Maba), tiba-tiba digunakan oleh beberapa oknum yang mengatasnamakan Dewan Mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi. Penyampaian aspirasi tersebut dengan menggunakan mikrofon yang diambil dari meja MC.
Aspirasi yang disampaikan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan tema dan materi serta topik yang disampaikan oleh narasumber atau juga materi PBAK secara umum. Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media terjadi pengusiran adalah sangat tidak benar.