Lanjut Kapolda, sebagai tindak lanjut informasi itu tentunya antisipasi yang dilakukan pihaknya adalah sebagaimana kelazimannya tugas kepolisian itu ada tiga strata. Strata pertama adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat preemtif pencegahan yang sangat mendasar.
“Oleh kawan kawan dari Bhabinkamtibmas bersama-sama dengan unsur-unsur Forkopimda yang lain untuk melakukan pencegahan dan imbauan.”
“Jangan sampai muncul perpecahan sebagaimana yang sedang kita alami selama ini yaitu tawuran itu, bukan hanya di Sumbar tempat lain pun sering terjadi seperti itu,” ujarnya.
Yang kedua sebut Irjen Pol Suharyono, adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat preventif. Jangan sampai juga preemtif ini tidak terkendali akhirnya muncul sampai preventif. Kalau preemtif itu sangat mendasar, tapi kalau preventif itu sudah mendekati kejadian atau ambang gangguan.
“Kalau preemtif itu adalah potensi gangguan, kalau preventif itu adalah ambang gangguan kalau tidak terkendali diambang gangguan akan terjadi gangguan nyata,” ujarnya.
Hal tersebut merupakan kerawanan, sehingga apa yang langkah yang ditempuh yang ril adalah polisi-polisi ini turun ke sekolahan-sekolahan, ke kelompok-kelompok masyarakat yang mungkin sering bertikai memberikan himbauan-himpunan kamtibmas jangan bertikai, jangan tawuran.
“Menang jadi arang, kalah jadi abu. Tidak ada yang menguntungkan kalau namanya tawuran itu merugikan semuanya, dan juga akan memunculkan harkamtibmas yang tidak kondusif.”
“Tidak terpelihara dengan baik dengan sekali tawuran percuma keamanan yang selama ini kita rajut bersama, kita ciptakan bersama akhirnya jadi berantakan kalau ada terjadi seperti itu apalagi yang muncul korban apalagi sampai meninggal dunia dan lain sebagainya,” tutupnya. (rdr)