PADANG, RADARSUMBAR.COM – Walikota Solok Zul Elfian, mengaku bangga bisa bekerja sama dengan Semen Padang dalam pembangunan daerah, karena Semen Padang sebagai perusahaan semen kebanggaan masyarakat Sumbar, merupakan perusahaan semen yang selalu mengedepankan mutu dan kekuatan, serta diakui oleh dunia internasional.
“Alhamdulillah, kami senang diajak kerjasama oleh Semen Padang. Bahkan sebelumnya, kami juga telah bekerja sama dalam pengelolaan sampah di Kota Solok melalui aplikasi Nabuang Sarok Semen Padang. Dan, selama ini Kota Solok juga diperhatikan Semen Padang melalui berbagai program CSR-nya,” kata Zul Elfian.
Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyudin juga mengaku senang bisa bekerjasama dengan Semen Padang dalam pembangunan daerah.
“Kita semua senang bisa bekerja sama dengan Semen Padang yang merupakan bagian dari kita masyarakat Sumbar, dan Pariaman khususnya. Apa saja pembangunan di Kota Pariaman, Semen Padang bagian dari kita. Karena produk Semen Padang adalah semen kokoh, kuat, dan go internasional,” katanya.
Walikota Sawahlunto Deri Asta mengatakan, sejarah Semen Padang tidak dapat dipisahkan dengan Sawahlunto. Semen Padang yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini, bagian dari revolusi industri.
Revolusi industri di Eropa tahun 1800-an, membuat mesin-mesin uap dan mesin-mesin uap tersebut prakteknya di Sumbar, termasuk di Sawahlunto.
Makanya, sebut Deri, kenapa tambang batubara Ombilin di Sawahlunto ditetapkan sebagai warisan dunia, karena nilainya luar biasa dan menjadi tempat prakteknya mesin-mesin uap.
Dan, kenapa sejarah Semen Padang tidak dapat dipisahkan dengan Sawahlunto, kerena batubara di Ombilin merupakan satu-satunya sumber energi dalam memproduksi semen yang diproduksi Semen Padang.
“Makanya, dengan umur yang lebih dari 1 abad dan pengalaman yang panjang, tentu kami yakin dan percaya bahwa mutu Semen Padang jauh lebih baik dari semen merek lain. Untuk itu, kami bersama-sama walikota di Sumbar lainnya, siap mendukung Semen Padang, termasuk untuk bersinergi dan berkolaborasi berbagai program yang hasilnya tentu akan semakin maksimal,” katanya.
Terkait masalah penanganan sampah yang juga bisa dikolaborasikan dengan Semen Padang melalui Nabuang Sarok, Deri menyebut Sawahlunto memang kota kecil dengan jumlah sampah sekitar 21 ton perhari.