Yodra mengatakan, Rektor meminta kepada BEM KM Unand untuk tidak melaksanakan aksi unjuk rasa pada puncak Dies Natalis ke-67 Unand.
“Tujuan kami baik, sebelum masa jabatan Rektor ini berakhir, bisa menuntaskan tiga hal tersebut. Aksi kami ini damai, juga ada sesi pemotongan kue, Rektor menyepakatinya, makanya kami tak jadi melakukan aksi, sudah ada janji, kesepakatan erat,” katanya.
Namun, saat ditunggu di Rektorat, katanya, Rektor Unand dan jajaran tidak kunjung menemui perwakilan mahasiswa dan terkesan ‘menghilang’ usai kegiatan Dies Natalis Unand ke-67.
“Saat ini, poster dicari Unand itu yah karena itu. Langkah selanjutnya kami akan melakukan aksi Jumat (15/9/2023) ini,” katanya.
Terpisah, Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik Unand, Ernita Arif mengatakan, Rektor Unand, Prof Yuliandri sedang berada di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) untuk mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kegiatan Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Tahun Anggaran (TA) 2024.
“Bapak Rektor ada agenda-agenda lain setelah acara Dies Natalis dan dilanjutkan kegiatan ke luar kota sampai Jumat (15/9/2023). Apa yang diposting oleh BEM KM Unand tidak begitu faktanya,” katanya.
Ia mengatakan, Rektor Unand memiliki agenda kegiatan ke luar kota untuk Rakor bersama Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dikti Ristek) bersama Rektor PTN Berbadan Hukum lainnya.
“Tentu tidak ada hubungannya (dengan unjuk rasa mahasiswa),” tuturnya. (rdr-008)