Data ini merupakan hisab yang sudah dihitung matematis, astronomis yang sudah dihimpun Kemenag melalui tim hisab rukyat yang dihimpun beberapa waktu lalu.
Kemenag selalu menggunakan dua metode penentuan awal bulan Qomariyah yang saling melengkapi dan tidak bisa dinegasikan satu sama lain, yaitu hisab yang sifatnya informatif dan rukyat bersifat konfirmatif.
Pada hari ini, informasi hitungan hisab telah dikonfirmasi dengan laporan rukyat dari petugas Kemenag di daerah yang kami tempatkan di titik-titik rukyat berbagai penjuru Indonesia. Dari titik tersebut, sebagian telah melaporkan hilal sudah terlihat.
Laporan rukyatul hilal ini telah dibawa ke sidang dan dimusyawarahkan tokoh-tokoh agama, tokoh ormas islam, pakar falaq dan astronomi serta tokoh masyarakat lainnya.
Forum sidang tadi bermufakat bahwa laporan rukyat sesuai dengan data hisab yang telah dihitung serta sesuai dengan kriteria yang telah disepakati oleh Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Maka disepakati bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, tanggal 10 April 2024 Masehi. Demikian sidang isbat yang sudah dilaksanakan dan disepakati.
Mudah-mudahan keputusan ini sebagai bentuk wujud kebersamaan umat Islam di seluruh Indonesia baik dalam menjalankan ibadah, maupun bermusyawarah, bermufakat, bermasyarakat di dalam naungan tanah air yang sama.
(rdr)