AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Politik di Kabupaten Solok kembali memanas. Sebelumnya, marak aksi dan intrik–inrik politik menggulingkan Dodi Hendra yang merupakan kader Partai Gerindra dari kursi ketua DPRD.
Hal ini sempat menjadi trending topik Nasional saat beberapa anggota DPRD Kabupaten Solok memecahkan asbak dan membalikan meja karena tak ingin sidang paripurna dipimpin oleh Dodi Hendra.
Belum hilang di ingatan masyarakat, kali ini politisi Gerindra lainnya yakni, Jon Firman Pandu yang merupakan Wakil Bupati Solok dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Solok menjadi target serang berikutnya.
Wabup yang akrab disapa JFP ini diisukan akan dilaporkan oleh Iriadi Dt. Tumanggung karena merasa tertipu. Iriadi disebut memberikan mahar kepada JFP guna mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra untuk maju sebagai Calon Bupati Solok pada Pilkada 2020 lalu.
Menanggapi masalah ini, Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Solok, Hafni Hafis langsung memberi bantahan dan klarifikasi. Hafni Hafis yang juga merupakan ketua Fraksi Gerindra di DPRD Kab. Solok mengatakan bahwa tidak ada istialh mahar dalam tubuh Partai Gerindra.
“Menyikapi pemberitaan di salah satu media online, yang memuat tentang mahar politik yang dilakukan oleh salah seorang calon bupati ( Iriadi Dt Tumangguang), kepada Partai Gerindra. Saya menjelaskan Bahwa partai Gerindra Kab. Solok, tidak pernah meminta ataupun mengajukan mahar kepada calon2 kepala daerah, termasuk kepada saudara Iriadi Dt Tumangguang,” ungkap Hafni Hafis melalui selularnya, Kamis, (28/10/2021) pagi.
Tak hanya itu, Hafni Hafis juga menyampaikan bahwa Partai Gerindra Kab. Solok mempertanyakan motif Iriadi melakukan fitnahan terhadap Partai Gerindra. “Kita juga mempertanyakan apa motif saudara Iriadi melakukan fitnah terhadap Gerindra ini. Kita menginformasikan bahwa Partai Gerindra Kabupaten Solok berencana melakukan gugatan secara hukum terhadap pencemaran nama baik Partai Gerindra ini,” jelas Hafni.
Di waktu berbeda, Wakil Bupati Solok, Jon Firman Pandu juga merespon tudingan ini. JFP memastikan, Partai Gerindra tidak mengenal mahar politik. Menurutnya, uang yang diberikan Iriadi tersebut merupakan sumbangan kepada partai yang datang dari dirinya sendiri tanpa pemaksaan.