PADANG, RADARSUMBAR.COM – Hari-hari Nuranis (49) kini benar-benar dirundung kesedihan yang mendalam. Bagaimana tidak, anak, menantu dan cucunya meninggal karena kebakaran yang melanda warung tempatnya bekerja di Air Tawar, Padang Utara, Sabtu 25 September lalu. Anaknya, Sri Devi (29) dan menantunya Rifki (30) meninggal di rumah sakit sehari pascakebakaran, sementara cucunya Ruiqi berpulang 11 Oktober 2021.
“Sekarang semua tinggal kenangan. Kemarin ini masih ada cucu saya yang dirawat di rumah sakit, tapi sudah meninggal juga. Tak ada lagi peninggalan mereka, anak dan menantu saya. Mereka baru tiga tahun ini bekerja di Padang karena saya minta pulang,” kata Nuranis di rumah sederhananya di Jalan Belakang Taman Makam Pahlawan, RT 4 RW 2, Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara.
Menurut Nuranis, sejak kematian anak, menantu dan cucunya itu, suaminya Zainal (56) juga kerap murung dan jarang ke laut. Dia juga mulai jarang berjualan makanan di sebelah Hotel Pangeran Beach. Menurutnya, setiap hari, kenangan akan cucu pertamanya itu masih terus terbayang. Karena biasanya dia dititip di rumahnya, tapi beberapa waktu jelang kebakaran, tinggal di lokasi bekerja orang tuanya.
“Kami sedang dapat musibah berat. Selain kehilangan keluarga, banyak utang yang harus dilunasi, termasuk biaya rumah sakit sekitar Rp80 juta. Ada KUR (kredit usaha rakyat) yang diambil atas nama saya yang dipakai untuk berjualan terpisah ayam goreng online oleh menantu sekitar Rp15 juta,” kata Nuranis saat didatangi pengurus DPD Partai Gerindra Sumbar, Nurhaida (wakil ketua), Zulkifli (wakil sekretaris) dan Rina Shintya (wakil bendahara) ke rumahnya, Senin (8/11).
Saat ini, kata Nuranis, dia harus berjuang untuk melunasi utang KUR yang sebulannya sekitar Rp700 ribu. Masih ada dua tahun lagi. “Tidak bisa diputihkan, karena kreditnya atas nama saya. Anak dan menantu saya dulu pernah mengurus, tapi tak lolos. Mungkin karena mereka belum ada agunan. Sekarang, saya harus melunasinya,” kata Nuranis yang mendapat bantuan uang tunai dari Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade untuk mengangsur utang-utangnya.
Nuranis mengucapkan terima kasih atas bantuan Andre Rosiade yang bisa dipakainya untuk meringankan bebannya. “Kami bingung bagaimana ini. Untung saja pihak rumah sakit tidak datang menagih, kalau ada entah dengan apa dibayar. Kami berharap saja utang itu diputihkan, karena tak mungkin terbayar,” katanya didampingi Ketua RW 2 Lolong Belanti Maizuir.
Ketua RW 2 Maizuir juga mengaturkan terima kasih kepada anggota DPR RI Andre Rosiade yang telah mengirimkan tim dan membantu keluarga Nuranis. “Kami mewakili warga di sini sangat berterima kasih pada Pak Dewan Andre Rosiade. Semoga berkah hendaknya bantuan ini. Karena kehidupan keluarga yang ditinggalkan sangat menyedihkan,” kata Maizuir.
Nurhaida yang juga Sekretaris PD PIRA (Perempuan Indonesia Raya) mengaku prihatin dengan kondisi keluarga Nuranis yang ditinggal anak, menantu dan cucu dengan cara yang tidak terduga. “Semoga bantuan dari Pak Andre Rosiade yang kami antarkan ini bermanfaat untuk mengurangi beban keluarga yang ditinggalkan,” kata Nurhaida. (*/rdr)