Pesan pertama, Menperin meminta pihak Piaggio Indonesia untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) supaya nilai bagi sektor otomotif bagi Indonesia bertumbuh. Meski belum diketahui kandungan komponen lokal yang akan dimiliki produk Vespa ‘Made In Cikarang’ ini.
“Dapat meningkatkan sebanyak-banyaknya industri komponen yang berbasis IKM, yang sudah saya sampaikan tadi kalau TKDN di atas 50 persen, saya berani mengeluarkan rekomendasi agar kabupaten Bekasi membeli Piaggio untuk ASN-nya,” kata Agus.
Permintaan kedua, Agus berharap Piaggio juga ikut memasuki transisi ke era elektrifikasi. Sejalan dengan road map pengembangan kendaraan listrik yang disusun Kementerian ESDM, di tahun 2030 motor listrik diproyeksikan 13 juta unit untuk motor listrik dan mobil listrik 2,2 juta unit. Secara global Piaggio sudah punya 2 model produknya lewat Vespa Elettrica dan Piaggio One.
“Tentu ini suka atau tidak suka dan ini masa transisi kita harus mengarah ke situ. Mendorong agar PT Piaggio Indonesia melakukan pengembangan elektrifikasi sepeda motor,” tegas Agus.
Permintaan yang ketiga, motor Piaggio buatan Indonesia bisa menjadi basis ekspor. Tentu hal ini diharapkan bisa menyumbang devisa bagi negara. “Ketiga yang cukup penting, kita berharap akan menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor dari produk-produknya,” ucapnya.
Terakhir, Agus menyampaikan supaya pabrik Piaggio di Cikarang bisa menyerap tenaga dalam negeri. “Keempat, agar nanti para pekerja yang akan direkrut oleh PT Piaggio Indonesia ini berasal dari lokal,” tutur Agus. (detik.com)