Dia juga menyebut menemukan lusinan botol minuman memabukkan selama penggalian dan guci yang diisi lumpur ritual. Benda-benda itu diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-25 SM. “Monumen batu bata lumpur sangat mengesankan ukurannya, tetapi Nyuserra menghancurkannya untuk membangun kuil Dewa Mataharinya sendiri,” dia menjelaskan.
Ya, kuil-kuil itu didedikasikan untuk memuja Dewa Matahari Ra. Raja kala itu mengukuhkan kekuasaan melalui kuil dan menampilkan dirinya sebagai putra Dewa Matahari di bumi.
Saat ini para arkeolog masih menganalisis artefak untuk mengetahui lebih banyak soal kehidupan saat kuil dibangun. Mereka juga ingin memastikan raja yang membangun kuil tersebut. “Mempelajari tembikar, khususnya, memungkinkan mereka untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana kehidupan orang-orang pada masa itu,” kata Nuzzolo.
Termasuk, lanjut dia, makanan dan keyakinan orang-orang di masa tersebut. Penemuan Nuzzolo dan tim ditayangkan dalam “Lost Treasures of Egypt” National Geographic. Penggalian merupakan misi bersama Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia dengan Universitas Naples L’Orientale. (detik.com)