Jika tautan itu diklik, pengguna akan dialihkan ke tampilan website yang diduga dikelola oleh peretas yang menyajikan data, seperti nama, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satuan kerja, status pernikahan hingga nomor register pokok serta beberapa data pribadi lainnya.
Dalam unggahannya, peretas mengaku melakukan aksi tersebut dengan alasan tidak mendukung pemerintahan dalam memperlakukan rakyatnya. Peretas mengaku banyak yang menghubunginya, berbicara tentang kehidupan masyarakat di Indonesia. Maka itu, peretas melakukan aksinya. (suara.com)
Laman 2 dari 2 Laman