NIAS, RADARSUMBAR.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nias, Sumatera Utara, mengadakan sosialisasi kepada basis pemilih, dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati, di Gedung Serbaguna Kecamatan Gidö, Kamis (10/10/2024).
Sosialisasi ini ditujukan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi pemuda, dan ormas, dengan tujuan untuk mendorong mereka menjadi agen informasi yang efektif dalam menyebarluaskan tahapan pemilu dan menangkal kampanye hitam serta money politic (politik uang).
Ketua KPU Kabupaten Nias, Elisati Zandroto, menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat sangat diharapkan dalam pemilihan gubernur dan bupati pada 27 November 2024 mendatang. Ia menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mentransfer informasi yang akurat kepada komunitas mereka.
“Setelah sosialisasi ini, kami berharap para peserta dapat menyebarkan informasi yang benar mengenai pemilu kepada warga dan mendorong mereka untuk menggunakan hak pilih. Mari kita tolak money politic dan kampanye hitam yang dapat merusak proses demokrasi,” kata Elisati, didampingi Selizaro Mendrofa, John Apriman Mendrofa, anggota KPU Nias.
Ia juga menegaskan bahwa KPU telah menetapkan dua pasangan calon untuk pemilihan bupati Nias: Yaatulö Gulö-Arota dan Alinuru-Faozanolo, yang akan bersaing memperebutkan suara masyarakat Nias.
Sementara itu Nurjaya Harefa, mantan Ketua Bawaslu Kabupaten Nias (2008-2023) sebagai narasumber, juga menekankan pentingnya peran komunitas digital dan masyarakat dalam memantau pemilu. Menurutnya, agen informasi perlu menggunakan teknologi untuk melaporkan dugaan pelanggaran pemilu dan membantu membangun narasi positif.
“Komunitas digital memiliki tanggung jawab besar dalam mengungkapkan dugaan pelanggaran pemilu dan menyebarkan informasi yang akurat. Kita harus bekerja sama untuk memantau proses pemilihan dan memastikan bahwa setiap laporan pelanggaran diselidiki dengan baik oleh pihak berwenang,” jelas Nurjaya di depan peserta sosialisasi.
Ia juga menambahkan bahwa peningkatan partisipasi pemilih sangat penting untuk memperkuat proses demokrasi.
“Jika masyarakat sadar akan tanggung jawab mereka sebagai pengawas partisipatif, kita bisa mengurangi kecurangan dan meningkatkan integritas pemilu,” katanya.
Tolak Politik Uang dan Kampanye Hitam
Pembicara yang sama, Iman Murni Telaumbanua, mantan pimpinan KPU Kabupaten Nias, turut memberikan pandangannya terkait pemilu di Nias. Ia menyoroti pentingnya menjaga lingkungan politik yang sehat, terutama di media sosial.
“Media sosial sering kali digunakan untuk membuka aib calon. Kita harus menciptakan situasi yang kondusif, menolak kampanye hitam dan money politic. Pilihlah pemimpin berdasarkan visi, misi, dan rekam jejak yang jelas,” ujarnya.
Telaumbanua juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih dengan bijak dan menolak segala bentuk politik uang. “Ini adalah kesempatan kita untuk menentukan masa depan daerah. Gunakan hak pilih dengan penuh tanggung jawab, dan mari tolak money politic serta politik identitas,” katanya.
Dengan sosialisasi ini, KPU Kabupaten Nias dan mantan penyelenggara pemilu berharap dapat mendorong masyarakat Nias untuk berperan aktif dalam memastikan pemilu 2024 berjalan dengan jujur, adil, dan bebas dari pelanggaran. (rdr/tanhar)