Pada 2022, pemerintah mengalokasikan biodiesel sebanyak 10,1 juta kiloliter karena berdasarkan realisasi impor minyak solar dan realisasi penyaluran biodiesel tahun ini dan serta asumsi pertumbuhan permintaan sebesar 5,5 persen estimasi permintaan solar sebesar 33,84 juta kiloliter.
Aktivitas penyaluran program biodiesel pada tahun depan akan didukung oleh 22 Badan Usaha BBM dengan kapasitas terpasang sebesar 15,49 juta kiloliter dan kemampuan produksi tahunan sebesar 13,52 juta kiloliter. Pemerintah berharap penyaluran biodiesel pada 2022 dapat dilakukan dengan lebih efisien dan meminimalkan terjadinya keterlambatan atau gagal suplai.
Beberapa perbaikan telah dilakukan untuk mengatasi gangguan itu, antara lain melalui pembagian alokasi dengan memperhitungkan kinerja Badan Usaha BBN dalam melakukan penyaluran biodiesel periode 1 November 2020 hingga 31 Oktober 2021. (ant)