Ketua LP2M UNP, Yohandri pada saat pembukaan kegiatan menyampaikan rasa salut dan bangganya atas pelaksanaan program yang baru pertama kali ini dilaksanakan. Dia mendorong agar program ini dilanjutkan kedepannya dengan ikut dibantu oleh LP2M UNP, karena program ini akan berdampak besar terhadap kebaikan lingkungan bawah laut, pengelola pulau, wisatawan dan masyarakat.
Sementara, Mabruri Tanjung selaku Instruktur Selam, Ketua Komunitas Minangkabau Diver dan Koordinator Pelaksana Kegiatan mengatakan, program ini harus berkelanjutan sampai benar-benar terwujud ideal sebagaimana yang di cita-citakan bersama menjadi Pusat Informasi dan Edukasi Terumbu Karang berbasis Ekowisata Bahari pertama di Sumatera Barat.
Tanjung menyampaikan untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak termasuk dari pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Karena keberhasilan program ini akan menjadi kebanggan masyarakat Sumatera Barat dan bisa menjadi contoh baru pendekatan untuk kegiatan serupa kedepannya.
“Program Minangkabau Coral Center yang dilaksanakan saat ini menurut beliau menelan biaya yang cukup besar dengan menggunakan beberapa variasi media kerangka besi untuk transplantasi dan menggunakan sekitar 2000 stek terumbu karang,” kata Tanjung.
Wakil Gubernur Uda Audy Joinaldy pada saat kunjungan audiensi dengan koordinator lapangan menyampaikan, Pemprov Sumbar sangat mendukung program Minangkabau Coral Center. Menurutnya, program-program seperti ini akan berdampak sangat baik untuk lingkungan dan masyarakat di wilayah pesisir serta bisa ikut mendukung program Pemprov Sumbar di sektor perikanan dan kelautan.
Menariknya, media transplantasi karang tersebut adalah kerangka besi miniatur dari Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam dalam tugas negara beberapa waktu lalu. Ini merupakan perwujudan dari rasa belasungkawa para penyelam Sumbar kepada para prajurit TNI Angkatan Laut yang gugur pada peristiwa tersebut. (rdr)