Korban yang tak menaruh curiga sedikit pun, mengikuti ajakan pelaku ke ATM. Korban mengendarai mobil sendiri, begitu juga dengan pelaku.
Tapi bukannya ke ATM, pelaku malah mengajak korban berputar-putar tanpa tentu arah seperti orang yang mencoba mengulur-ulur waktu.
Karena kesal, korban kembali ke toko tadi. Alangkah kagetnya beras di toko tersebut sudah raib dan ke pelaku lainnya sudah tidak ada lagi. Merasa pelaku belum pergi jauh, korban kembali mencari keberadaan pelaku Pamuji Sugiarto dan berhasil membuntutinya. Korban kemudian mengejar pelaku yang sepertinya hendak melarikan diri. Dan terjadilah kejar-kejaran antara korban dengan pelaku.
“Tidak jauh dari kantor Koramil Koto Tangah, korban memepet mobil pelaku sehingga menabrak taman pembatas jalan. Mobil pelaku sontak berhenti. Pelaku keluar dan berusaha kabur. Tapi korban mencoba meneriaki dan memancing perhatian warga sekitar dan berhasil menangkap pelaku lalu menyerahkannya ke polisi,” terang dia.
Saat diinterogasi, kata Afrino, pelaku Pamuji Sugiarto, mengakui perbuatannya. Kepada polisi dia juga memberitahukan jika beras-beras tersebut dibawa kabur oleh teman-temannya ke arah Pasaman.
“Ke-6 pelaku lainnya berhasil kita tangkap di daerah Pasaman. Mereka adalah Rudi Handoko (33), M Harmoko (37), Chairil Anwar (35), Jaka Edi Purnomo (33), Sri Wito (29) dan Miswoyo (36). Mereka semuanya warga Medan,” jelas dia. (rdr-007)