Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan bangkai babi itu ditemukan Peli (40) saat membersihkan kebun miliknya pada awal November 2021.
Peli menemukan bangkai babi di beberapa titik di lahan itu. Bangkai babi juga ditemukan Peli di lahan pertanian miliknya. “Kami mendapatkan laporan babi mati mendadak saat menangani konflik manusia dengan satwa liar jenis harimau di daerah itu, Sabtu (4/12),” katanya.
Tim KSDA Agam sedang mengumpulkan data mengingat kejadian sudah berlangsung satu bulan lalu dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya. Kondisi bangkai babi sudah rusak, sehingga tidak bisa memastikan penyebabnya. “Kami telah menyosialisasikan kepada warga trntang ASF dan mengimbau segera laporian apabila menemukan bangkai babi,” katanya.
Sebelumnya di Kabupaten Pasaman Barat juga dilaporkan puluhan babi mati secara mendadak pada 2020. Pada 2019, Kementerian Pertanian menyatakan Indonesia dalam siaga satu menghadapi virus flu babi ini, berbagai langkah dengan melibatkan para pihak telah dilakukan dalam upaya mencegah dan penanganannya. (ant)