JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Politeknik Negeri Jember (POLIJE) mengembangkan sistem pendukung keputusan berbasis big data analytics dalam sektor pertanian cerdas. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan rekomendasi tanam yang lebih akurat di tengah dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi BRIN, Esa Prakasa, mengungkapkan kerja sama ini akan menghasilkan sistem yang mampu merekomendasikan jenis dan varietas tanaman pangan berdasarkan kondisi lingkungan setempat. Sistem ini akan memperhitungkan faktor cuaca dan kondisi tanah untuk meningkatkan ketepatan hasil pertanian.
“Kerja sama ini akan menghasilkan sistem yang dapat memberikan rekomendasi akurat terkait jenis dan varietas tanaman pangan sesuai karakteristik lingkungan setempat, dengan mempertimbangkan faktor cuaca dan kondisi lingkungan,” ujar Esa, Selasa (29/10).
Sekretaris Jurusan Teknologi Informasi POLIJE, Trismayanti Dwi Puspitasari, menegaskan bahwa pihaknya memiliki pengalaman dan fasilitas unggulan dalam pertanian cerdas, seperti smart greenhouse.
“Dengan dukungan BRIN, kami berupaya menciptakan teknologi tepat guna yang dapat digunakan oleh petani dan penyuluh dalam menghadapi tantangan produksi pangan akibat perubahan iklim. Sistem ini diharapkan dapat membantu petani untuk memilih varietas tanaman yang sesuai dengan kondisi cuaca yang tidak menentu,” ujarnya.
Fokus kolaborasi ini mencakup pengumpulan dan analisis data cuaca, pengembangan model prediksi kecocokan tanaman, serta penciptaan alat deteksi pencemaran tanah dan air. Kegiatan ini diyakini akan mendukung pembangunan pertanian nasional yang berkelanjutan serta mendukung produksi pangan yang tangguh di berbagai kondisi iklim.
Dalam jangka panjang, BRIN dan POLIJE menargetkan terbentuknya sistem rekomendasi tanaman berbasis geolokasi. Sistem ini dirancang agar dapat memperkirakan kecocokan tanaman di suatu wilayah tertentu, dengan mempertimbangkan parameter cuaca dan kualitas tanah, demi keberlanjutan ketahanan pangan nasional. (rdr)