“Ini yang kita melihat, kita memiliki pemikiran awal. Namun ada kekhawatiran dari saya pada waktu itu bahwa betul kita menciptakan pengusaha baru, tapi untuk talenta digitalnya jika diisi oleh tenaga asing, maka itu yang membuat saya mengambil posisi yang keras jangan sampai pengusaha barunya kita bangun, namun di level menengahnya tenaga-tenaga asing yang mengisi. Itu sama saja bohong,” ujar Erick.
Karena itu, lanjut dia, tercetus bagaimana kolaborasi tidak hanya dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, namun juga dengan sektor swasta yang memang memiliki pengalaman di situ. BUMN di Merah Putih Fund juga mengajak swasta nasional.
“Saya sangat optimistis, apalagi mendapatkan dukungan dari Bapak Presiden Joko Widodo dan bahkan beliau memiliki visi yang lebih besar lagi ketika kita bicara korporasi, Bapak Presiden sudah bicara mengenai e-government. Ini hal-hal yang saya rasa kita harus pastikan bahwa program ini bisa berjalan dan InsyaAllah program ini jalan,” kata Erick.
Sebelumnya Erick mengungkapkan Presiden Joko Widodo akan meluncurkan Merah Putih Fund dalam rangka mendanai atau membantu pendanaan startup lokal. Erick menambahkan Merah Putih Fund akan diluncurkan dengan tiga benang merah yakni pendirinya orang Indonesia, beroperasional di Indonesia, dan terakhir go public-nya di Indonesia. (republika.co.id)