Pertanyaan itu dijawab seorang anggota TNI yang memakai baju kurvei dan memegang sapu. Saat kejadian, korban mengenakan baju dinas lengkap dengan jaket bertuliskan Command Center Polda Sumsel. “Sudah mbak jangan marah-marah, ini komplek TNI bukan daerah pelacuran,” begitu ucapan anggota tersebut.
Akibat pemukulan itu, korban mengalami syok dan kepalanya pusing, serta telinga kiri berdengung.
Saat dikonfirmasi, Kapendam II Sriwijaya Kolonel Caj Jono Marjono belum dapat memberikan komentar secara lengkap mengenai masalah itu. Dia menyebut tim di lapangan masih melakukan penyelidikan. “Sedang kami dalami tentang medsos tersebut oleh tim kami di lapangan,” kata Kapendam. (merdeka.com)