Selain tidak memberikan penggratisan masuk ke objek wisata, hal yang sama seperti tahun lalu adalah tidak adanya euforia atau kemeriahan berlebihan menyambut hari bersejarah yang diperingati setiap tahun bertepatan 22 Desember itu. “Karena masih dalam suasana pandemi, tentu semua disesuaikan dengan kondisi daerah, memulihkan kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat jauh lebih penting,” kata Sekretaris Kota Bukittinggi, Martias Wanto di Bukittinggi, Rabu.
Hal itu juga diterapkan Pemko Bukittinggi bersama anggota dewan setempat dalam rangkaian rapat paripurna istimewa HJK di Balai Sidang Bung Hatta. “HJK itu yang puncak acaranya berupa Rapat Paripurna Istimewa dengan DPRD juga dibatasi, tamu diundang secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan ketat,” kata Martias Wanto.
Martias Wanto berharap dengan tidak menampilkan kemeriahan yang tampak ke publik, momentum peringatan HJK Bukittinggi tetap dimaknai secara positif. “Yang terpenting Pemkot bersama warga kota tidak melupakan sejarah, kesederhanaan suasana HJK tentunya tidak sedikitpun melunturkan perjuangan tokoh-tokoh yang telah membangun Kota Bukittinggi dari masa ke masa,” tutupnya. (ant)