“Melalui testing dan tracing yang kuat, langkah lockdown di level mikro seperti yang dilakukan di Wisma Atlet dapat kita implementasikan seandainya terjadi transmisi lokal varian Omicron yang sudah terdeteksi,” ujarnya.
Terkait laju vaksinasi, Menko Marves yang merupakan koordinator PPKM Jawa-Bali menyampaikan bahwa capaian vaksinasi umum dan bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) di Jawa dan Bali terus mengalami peningkatan.
Capaian vaksinasi dosis pertama di Jawa dan Bali telah mencapai lebih dari 80 persen, sementara capaian dosis kedua mencapai lebih dari 60 persen. Namun, masih terdapat beberapa kabupaten/kota dengan tingkat vaksinasi dosis satu di bawah 50 persen. “Pemerintah terus mendorong peran serta pemerintah daerah untuk memaksimalkan suntikan vaksin di wilayahnya,” ujar Luhut.
Terkait mitigasi potensi lonjakan kasus COVID-19, pemerintah juga meminta kepada seluruh daerah untuk mempersiapkan fasilitas rumah sakit dan isolasi terpusat sejak dini. “Selain itu, penegakan prokes (protokol kesehatan) dan penggunaan PeduliLindungi dalam masa Nataru (Natal dan Tahun Baru) yang harus terus ditingkatkan,” imbuhnya.
Menutup keterangan persnya, Menko Marves kembali mengajak semua pihak untuk terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan menggunakan PeduliLindungi sehingga pandemi COVID-19 di tanah air dapat terjaga di level yang rendah dan ekonomi masyarakat dapat pulih kembali.
“Berkat kerja sama kita semua, kita masih mampu mengendalikan COVID-19 pada tingkat yang rendah dan hingga saat ini. Sebagai hasilnya, masyarakat dapat beraktivitas lebih banyak pada penghujung akhir tahun 2021 ini dan ekonomi dapat bergerak pulih dengan cepat,” tutupnya. (rdr)