“Pengumuman ini merupakan bagian dari investasi Inggris dalam perjanjian gencatan senjata, dengan meningkatkan operasi bantuan dan membantu masyarakat yang paling membutuhkan untuk mengakses layanan kesehatan, air, makanan, dan tempat tinggal,” tambah Dodds.
Inggris juga telah memberikan pendanaan sebesar 41 juta poundsterling (sekitar 51 juta dolar AS atau Rp828,2 miliar) kepada UNRWA pada tahun anggaran ini, untuk mendukung operasinya dalam menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial bagi para pengungsi Palestina.
David Wightwick, CEO UK-Med, menggambarkan krisis di Gaza sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk yang pernah ia saksikan selama lebih dari dua dekade bekerja di bidang kemanusiaan.
“Itulah mengapa pendanaan dari Pemerintah Inggris sangat penting dalam mendukung UK-Med untuk memberikan perawatan penyelamatan jiwa kepada lebih dari 300.000 pasien di Gaza selama 2024,” kata Wightwick.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim kami yang terdiri dari 400 orang di lapangan atas dedikasi, profesionalisme, dan kerja tanpa lelah mereka dalam menangani dampak kesehatan dari konflik yang menghancurkan ini,” tambahnya. (rdr/ant/anadolu)