Sementara itu, negara dengan investasi terbesar di Indonesia adalah Singapura (20,1 miliar dolar), diikuti oleh Hong Kong (8,2 miliar dolar), China (8,1 miliar dolar), Malaysia (4,2 miliar dolar), dan Amerika Serikat (3,7 miliar dolar).
Rosan juga melaporkan bahwa kontribusi investasi dari sektor hilirisasi di tahun 2024 mencapai Rp407,8 triliun atau sekitar 23,8 persen dari total investasi nasional.
Kontribusi tersebut tidak hanya di sektor mineral, tetapi juga sektor kehutanan sebesar Rp64 triliun, industri kelapa sawit dan kertas Rp67,1 triliun, minyak dan gas petrokimia Rp23,1 triliun, serta baterai kendaraan listrik Rp8,4 triliun.
Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan bahwa pemerintah juga telah menetapkan target investasi untuk lima tahun ke depan.
Berdasarkan data Bappenas, target investasi di tahun 2025 Rp1.905 triliun, kemudian tahun 2026 Rp2.175 triliun, dan tahun 2027 Rp2.567 triliun.
“Pertumbuhan perekonomian kita di 2028 menjadi 7,7 persen dengan diharapkan investasi yang masuk Rp2.969 triliun, dan di tahun 2029 menjadi 8 persen sesuai target pemerintah dengan investasi yang diharapkan masuk Rp3.414 triliun,” ucap Rosan.
Dalam kesempatan yang sama, Rosan juga melaporkan hasil kunjungannya ke Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Menurut Rosan, Presiden Prabowo menyambut baik laporan tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan investasi nasional.
“Bapak Presiden mendukung penuh karena investasi mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia,” tutur Rosan.
Dengan optimisme tinggi dan dukungan kebijakan yang kuat, pemerintah berharap pertumbuhan investasi dalam lima tahun ke depan dapat dipercepat sehingga target 8 persen pertumbuhan ekonomi bisa dicapai sebelum 2029. (rdr/pco)