Diaz menambahkan bahwa kejadian ini terjadi karena dua unit gorong-gorong cross drain yang ada tidak mampu menampung debit air yang sangat tinggi. “Jalan amblas sepanjang 7 meter, dan kami khawatir bisa menggerus hingga 15 meter,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi, Ibnu Kurniawan, menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah cepat untuk penanganan perbaikan permanen. “Kami akan segera meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan Pemkab Bungo untuk mencari solusi yang tepat,” ujarnya.
Ibnu menambahkan bahwa pemasangan Jembatan Bailey akan dilakukan dengan memperhatikan kapasitas dan kondisi jalan yang ada. “Jembatan Bailey ini akan digunakan sementara waktu hingga perbaikan permanen dilakukan,” jelasnya.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi, Benny Nurdin Yusuf, turut berkoordinasi dengan pihak terkait. Ia mengingatkan agar angkutan barang tidak menggunakan kendaraan besar melalui jalur darurat tersebut karena kapasitas Jembatan Bailey yang terbatas. “Kami akan terus memantau dan memastikan kendaraan yang melintas sesuai kapasitas,” ujarnya.
Benny mengakui bahwa kejadian putusnya jalan ini berdampak besar pada jalur transportasi, dan langkah-langkah perbaikan segera dilakukan untuk meminimalisir kerugian lebih lanjut.
Langkah yang diambil oleh Kepala BPTD termasuk peningkatan pengawasan kendaraan Over Dimensi Over Load (Odol) di jembatan timbang untuk memastikan kendaraan yang melintas tidak melebihi kapasitas dan tidak melalui jembatan darurat. (rdr)