Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada 2024 diperkirakan mencapai 4,13 persen, meski sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan angka 4,50 persen. Namun, konsep agro maritim yang inklusif diyakini mampu mendongkrak angka pertumbuhan ekonomi pada 2025.
“Tantangan terbesar kita adalah industri pengolahan hasil pertanian. Kami berharap banyak investasi masuk, khususnya untuk industri pengolahan daging dan jagung, agar nilai jual produk kita meningkat,” imbuh Gusnar.
Optimisme juga datang dari pengusaha jagung, seperti yang disampaikan oleh Komisaris PT Gorontalo Pangan Sejahtera, Suwandi. Menurutnya, produksi jagung Gorontalo cukup baik pada awal 2025, dengan harga yang sangat menguntungkan, yaitu Rp5.500 per kilogram (kg) dengan kadar air 14 persen.
“53.000 ton jagung yang dikirim ini sudah sangat baik, apalagi ini belum semua hasil panen. Sebagai pengusaha, kami optimis produksi jagung terus meningkat, paling tidak sama dengan tahun sebelumnya di angka 500-600 ribu ton,” kata Suwandi. (rdr/ant)
Komentar