Dengan melintasnya beruang, ia telah melaporkan ke Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, karena masyarakat telah resah.
Sementara itu, Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra menambahkan pihaknya sedang menuju lokasi munculnya beruang madu dari Pasaman Barat, karena sedang menangani konflik manusia dengan harimau sumatera semenjak Selasa (18/1). “Kita berada di Pasaman Barat selama enam hari dan saat menangani konflik di Pasaman Barat, kami mendapatkan laporan dari wali jorong, Minggu (23/1),” katanya.
Ia menambahkan, tim Resor KSDA Agam melakukan penanganan berupa wawancara dengan saksi mata. Setelah itu, identifikasi lapangan untuk mencari tahu keberadaan satwa dan faktor penyebab munculnya “Saya mengimbau warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dengan cara agar menghindari lokasi ditemukan satwa, pergi ke kebun lebih dari satu orang dan tidak melakukan aktivitas pada malam hari,” katanya. (ant)