PASBAR, RADARSUMBAR.COM – Sekitar 500 kepala keluarga (KK) di Mudik Simpang, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) korban gempa belum tersentuh bantuan dari pemerintah hingga Sabtu (26/2/2022) sore. Bahkan, sejumlah warga sedang menderita sakit dan terbaring di tenda darurat yang didirikan warga dari terpal-terpal pertanian.
Sukirman (64), warga sekitar menyebutkan, ini adalah gempa pertama kali yang besar mereka rasakan. Sebelumnya memang ada gempa, tapi tak merobohkan rumah-rumah mereka. Kali ini, hampir semua rumah roboh bahkan ada yang rata dengan tanah.
“Gempanya sangat besar. Mengerikan. Kami banyak tak sempat berlari dan ada yang tertimpa reruntuhan. Semoga bantuan dapat kami rasakan,” kata Sukirman dan warga lainnya saat didatangi Ketua DPC Gerindra Pasbar Maryanto dan Ketua DPRD Pasbar Eriyanto yang menyerahkan bantuan beras, sarden, mie instan dan lainnya ke lokasi.
Mira, warga lainnya menyebut, sejak gempa listrik dan air PDAM terputus. Karena berada di daerah ketinggian, mereka tidak memiliki sumur-sumur yang bisa dipakai. “Sudah dua hari listrik mati, air mati, jaringan telepon tak ada. Kami baru dapat bantuan 50 kardus Mie instan dari perantau dan nasi tanpa sambal tadi malam,” kata Mira yang masih bertahan di tenda pengungsian.
Anggota Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Kajai Julisman mengakui, Jorong Mudiak Simpang belum tersentuh bantuan. Bahkan sejumlah warga yang sakit belum diberikan pengobatan medis. Bantuan makanan pun belum didapat sejak gempa terjadi.