SIMPANG EMPAT, RADARSUMBAR.COM – Sekitar 1.056 hektare (Ha) areal persawahan dan jaringan irigasi tersier di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terancam kekeringan akibat dampak gempa beberapa waktu lalu di daerah itu.
“Gempa cukup memberikan dampak bagi areal pertanian di Pasaman Barat khususnya di Kecamatan Talamau,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya lahan persawahan yang terancam kekeringan itu disebabkan karena rusaknya jaringan irigasi yang ada karena gempa dan material longsor yang ada.
Dari luas 1.056 hektare yang terancam kekeringan itu itu terdiri dari areal persawahan seluas 825 hektare dan jaringan irigasi tersier seluas 231 haktare.
Selain membuat areal persawahan dan jaringan irigas tersier kekeringan juga membuat sekitar 18, 2 haktare jalan usaha tani mengalami kerusakan, 20 hektare jaringan irigasi desa rudak dan merusak 17 unit handtraktor. “Sejumlah perkantoran juga mengalami kerusakan akibat gempa itu,” katanya.
Ia menjelaskan daerah yang terdampak gempa adalah di Kecamatan Talamau seperti di persawahan kelompok tani yang ada.