Dikatakan Joben, tahun ini Sumatera Barat memberangkatkan 2.093 jemaah. Pada 4 Juni 2022, jemaah haji sudah diterbangkan ke Tanah Suci. Ini artinya satu hari sebelumnya yakni pada 3 Juni 2022, jemaah sudah diinapkan di Asrama Haji Embarkasi Padang. Jemaah sudah harus mengantongi tes PCR negatif COVID-19.
“Untuk teknis PCR ini kita sedang melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumbar. Apakah tes PCR dilakukan di daerah masing-masing atau di asrama haji. Tentu kita juga menunggu keputusan dari Kemenag RI dan Kemenkes,” terang Joben.
Sementara itu, Dr. Riena Sovianti mengatakan tes PCR ini harus dilakukan pada labor yang teregistrasi di Kementerian Kesehatan dan harus ada akses ke aplikasi Peduli Lindungi. Dr Riena menyarankan Kementerian Agama Sumbar melakukan tes PCR bagi jemaah di Asrama Haji agar hasil tesnya valid dan jemaah tidak lagi berinteraksi dengan banyak orang.
Namun demikian, katanya keputusannya nanti akan menyesuaikan dan menunggu ketentuan dari Kementerian Kesehatan RI dan Kemenag RI. Karena mekanismenya belum ditetapkan apakah tes PCR ini dilakukan di daerah masing-masing atau di provinsi.
“Saat ini Dinas Kesehatan Sumbar masih melakukan koordinasi dengan Labkesda dan pihak terkait tentang teknis pelaksanaan PCR untuk jemaah haji ini. Kami juga masih menunggu keputusan dari Kementerian Agama untuk disesuaikan teknis pelaksanaannya,” ungkap Riena.
Sementara pertimbangan lain kata Dr. Riena pihaknya bersama Kementerian Agama berusaha meminimalisir bagaimana jemaah haji tidak terlalu lama di embarkasi sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Karena ini akan juga menambah cost atau biaya untuk jemaah haji.
Ia meminta Kementerian Agama agar mengimbau calon jemaah haji Sumatera Barat untuk mengurangi aktifitas dan mobilitas agar tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang lain. Hal ini demi terjaganya kesehatan jemaah agar terhindar dari COVID-19. (*/rdr)