PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ketua KNPI Padang tahun 2019, Megri Fernando angkat bicara terkait uang untuk anak Mahyeldi yang bernama M. Taufiqqurahman saat pencalonannya menjadi ketua saat itu.
Ketika pemilihan itu, Megri memang bersaing dengan Taufiq untuk perebutan kursi ketua. Dalam jumpa pers, Abien menyebut, uang itu disebut dikirim kepada Mahyeldi untuk pencalonan itu.
Megri mengungkap fakta terkait permasalahan uang saat pencalonan menjadi KNPI ketika itu. Dia membenarkan memang ada cost (biaya) yang dikeluarkan oleh para calon saat itu.
“Saya dan tim tidak terlalu jauh masuk ke ranah soal cost dan sebagainya. Tapi, tentu ada saja cost, untuk mobilisasi massa dan sebagainya. Karena yang dipilih adalah organisasi kepemudaan, tentu yang memilih juga organisasi kepemudaan. Costnya ya untuk itu,” jelas Megri.
Namun, dia menyebut tidak tahu apa yang dilakukan oleh M. Taufiqurrahman (anak Mahyeldi, red) ketika itu. Sebab, dia dan Taufik sama-sama menjadi calon ketua. “Saya juga tidak pernah masuk ke KONI, jadi tidak mengetahui sama sekali soal sumber uang itu,” papar Megri.
“Sekali lagi, saya menyatakan memang ada cost untuk pemilihan tersebut. Mulai dari persiapan tempat dan sebagainya, belum lagi rapat-rapat menjelang Musda dan segala macam. Namun, untuk cost Rp2,5 juta per OKP itu, saya tidak tahu,” tutupnya.
Sebelumnya, mantan Ketua KONI Padang yang juga mantan Bendahara Klub Sepakbola Persatuan Sepakbola Padang (PSP), H. Agus Suardi akan mengajukan diri sebagai Justice Collaborator (JC) pada kasus dugaan korupsi dana KONI Kota Padang.
Agus Suardi yang akrab disapa Abien dan berstatus tersangka ini akan menyeret mantan Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah yang kini menjabat Gubernur Sumatera Barat, yang pada waktu itu juga menjabat sebagai Ketua Umum PSP.
Dalam jumpa pers bersama wartawan, Sabtu (14/5/2022) lalu, terungkap fakta mengejutkan. Disamping untuk PSP Padang, keuangan KONI Padang juga tersedot untuk kegiatan-kegiatan mengampanyekan Mahyeldi sebagai calon Walikota Padang dan anaknya, M Taufik maju jadi Ketua KNPI Padang.
“Tahun 2019, juga ada diberikan langsung untuk Mahyeldi sebanyak Rp25 juta atau Rp40 juta, saya lupa, itu diberikan kepada Sespri/Ajudan Mahyeldi bernama Hanafi,” jelas Abien didampingi kuasa hukumnya, Putri Deyesi Rizki.
Setelah diserahkan ke Hanafi, Abien lapor ke Mahyeldi bahwa uang sudah dititip ke Hanafi. Mahyeldi menjawabnya dengan berkata, terima kasih, sambil tertawa. 2018, ada bantu operasional untuk ketua-ketua organisasi pendukung M Taufik, anak Mahyeldi jadi Ketua KNPI Kota Padang sebanyak Rp50 jutaan.
“Masing-masing ketua organisasi pemilik hak suara diberi Rp2,5 jutaan,” kata Putri. (rdr)