Ia menambahkan, Tim Unit Reaksi Cepat pemerintah setempat melakukan penanganan ekstra setiap harinya ke sapi itu dan melaporkan kondisi terkini dari ternak tersebut.
Namun petani diimbau untuk memberikan makanan tambahan kepada sapi tersebut berupa air gula, nasi dan lainnya, sehingga sapi itu memiliki tenaga.
Dengan kondisi itu, sapi akal sembuh pada 14 hari ke depan karena dengan penyakit itu sapi tidak bisa makan. “Penyebab kematian dari penyakit mulut dan kuku sangat rendah dan terpenting petani memberikan asupan makan ke sapi itu setiap saat,” katanya.
Setelah itu, petani juga diimbau untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke kandang dan selalu membersihkan kandang. “Apabila ada gejala PMK, segera laporkan ke petugas kesehatan hewan terdekat,” katanya. (rdr/ant)