Pihaknya juga sudah menyiapkan fasilitas seperti workshop, musala dan asrama di Sawahlunto. “Lokasi sudah siap dan pelatihan bisa dilakukan secepatnya,” tutur Afridamon.
Direktur PT Bara Mitra Kencana, Jon Rifalta yang hadir selaku dunia industri dalam FGD tersebut mengatakan, pihaknya sangat menunggu gebrakan seperti ini di Sawahlunto. Untuk pelatihan, jika belum memungkinkan lokasi yang disiapkan BPVP, bisa dilakukan di perusahaan masing-masing.
“Kita akui, saat ini banyak keperluan industri yang belum terpenuhi, salah satunya adalah operator yang berkompeten dan bersertifikasi. Semoga dengan adanya pelatihan ini, apa yang menjadi kekurangan kita ini bisa ditutupi,” paparnya.
Terpisah, Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyebut, selaku Kepala Daerah, dirinya sudah lama mendambakan ada tempat pelatihan untuk mencetak tenaga yang berkompeten dan bersertifikasi di Sawahlunto. Dia mengaku sangat senang dengan hadirnya workshop alat berat BPVP Padang ini.
“Ini peluang yang besar untuk menjadikan tenaga kerja yang profesional dan skilled. Perusahaan akan membantu persiapan, baik itu alat ataupun fasilitas pelatihan. Saya menyambut baik, kita gerak cepat meski memulai agak sulit, tapi kalau sudah berjalan akan mudah. Lebih cepat lebih baik,” jelasnya.
Dia menjelaskan, Sawahlunto sendiri dikenal sebagai lokasi tambang. Namun, banyak diantara mereka yang belum punya sertifikasi ataupun kompetensi. “Nah, adanya program pelatihan dari Kemnaker ini, para operator alat berat atau pertambangan disini bisa lebih berintegritas,” tutupnya.
Turut hadir dalam FGD tersebut, Direktur Bina Intala Syamsi Hari, Direktur Bina Lemlat Agung Nur Rohmat, Direktur Bina Produktivitas Ghasmahadi, Kepala Sekretariat BNSP Fauziah, perwakilan dari DPRD Kota Sawahlunto, perwakilan PT. Semen Padang beserta undangan dari pihak industri di bidang otomotif alat berat dan pertambangan. (rdr)