BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Museum Syekh Sulaiman Arrasuli diresmikan di Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, daerah setempat diproyeksikan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kelahiran ulama daerah khususnya Minangkabau melalui pengkaderan.
“Kami harap bisa menjadi kawasan pengkaderan ulama mengingat banyaknya murid-murid Syekh Arrasuli yang ada di Canduang ini, museum yang diresmikan mengungkap fakta sejarah bagaimana beliau ikut dalam konstituante 1955 dan menjadi tempat persinggahan Bung Karno di masa lalu serta banyak lagi histori lainnya, status Pahlawan Nasional layak beliau sandang,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Canduang, Agam, Kamis (26/5/2022).
Museum itu menurutnya menyimpan bukti sejarah bagaimana perjuangan Arrasuli dalam pemerintahan Indonesia di masa lalu dan pengkaderan tokoh besar khususnya dari sisi keagamaan di Sumatera Barat.
“Nilai sejarahnya besar walau saat ini baru bisa digabungkan ke dalam sebuah museum yang tidak begitu besar, Insya Allah kami dan Bupati setempat akan membantu peningkatan museum,” kata dia.
Ia mengatakan potensi besar daerah Canduang yang menjadi lahirnya Madrasah Tarbiyah di seluruh Indonesia harus dimaksimalkan sesuai dengan cita-cita Syekh Arrasuli.
“Alhamdulillah Tarbiyah dan Perti juga telah menyatu, kawasan Canduang harus bisa dijadikan wisata religi di Sumbar, ” katanya.
Ketua Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli, Syukri Iska mengatakan saat ini akan berstatus Pahlawan Nasional sesuai dengan jejak sejarah dari sisi agama dan pemerintahan yang dirintis.
“Saat ini dalam proses dari Kemensos RI, beliau bukan hanya sebagai guru dan ulama, tapi juga sebagai politikus hebat, beliau salah satu orang yang menyemangati pertemuan Bukit Marapalam,” katanya.
Museum Arrasuli menampilkan dokumentasi dan berbagai bukti sejarah dari kehidupan Ulama yang akrab dipanggil Inyiak Canduang.