Peningkatan penjualan ritel disumbang dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok peralatan informasi dan komunikasi, serta sub kelompok sandang.
Kabar baik lainnya, neraca Perdagangan April 2022 melanjutkan tren surplus (US$ 7,56 miliar) selama 24 bulan berturut-turut, meningkat dari bulan sebelumnya.
Realisasi tersebut ditopang ekspor yang naik mencapai US$ 27,32 miliar dan impor US$ 19,76 miliar. Surplus meningkat terutama di sektor nonmigas (komoditas SDA dan manufaktur).
“Pada triwulan II 2022, berbagai indikator dini menunjukkan aktivitas perekonomian yang terus membaik, seperti tercermin pada pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur.
“Serta realisasi ekspor dan impor yang tetap tinggi, yang didukung oleh meningkatnya mobilitas dan pembiayaan dari perbankan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam kesempatan terpisah. (rdr/cnbc)