Epilepsi memengaruhi lebih dari 300.000 anak di bawah usia 15 tahun dan lebih dari 90.000 anak muda dalam kelompok mengalami kejang yang tidak bisa diobati secara memadai.
Tingkat serangan mulai meningkat saat individu menua, terutama saat mereka mengembangkan stroke, tumor otak, atau penyakit Alzheimer, yang semuanya bisa menyebabkan epilepsi.
Lebih banyak pria daripada perempuan yang menderita epilepsi. Dan menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 20% pasien epilepsi mengalami kejang yang tidak bisa diatasi, kejang yang tidak merespon pengobatan.
Berikut adalah tanda-tanda epilepsi:
- Kelahiran prematur atau berat badan saat lahir rendah
- Trauma saat lahir, seperti kekurangan oksigen
- Kejang di bulan pertama kehidupan
- Struktur otak abnormal saat lahir
- Pendarahan ke otak
- Pembuluh darah abnormal di otak
- Cedera otak serius atau kekurangan oksigen ke otak
- Tumor otak
- Infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis
- Stroke akibat penyumbatan pembuluh
- Palsi serebral
- Cacat mental
- Kejang terjadi dalam beberapa hari stelah cedera kepala
- Riwayat keluarga dengan epilepsi atau kejang terkait demam
- Penyakit Alzheimer
- Kejang terkait demam yang lama
- Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
Orang dengan epilepsi cenderung memiliki lebih banyak masalah fisik, seperti patah tulang dan memar akibat cedera yang berhubungan dengan kejang, serta tingkat kondisi psikologis yang lebih tinggi, termasuk kecemasan dan Depresi.
Namun, menurut perkiraan who.int, 25% kasus epilepsi bisa dicegah. Yakni dengan cara berikut:
- Mencegah cedera kepala adalah cara paling efektif mencegah epilepsi pasca trauma
- Perawatan perinatal yang memadai bisa mengurangi kasus baru epilepsi yang disebabkan oleh cedera lahir
- Penggunaan obat-obatan dan metode lain untuk menurunkan suhu tubuh anak demam bisa mengurangi kemungkinan kejang demam
- Pengecegahan epilepsi yang terkait dengan stroke difokuskan pada pengurangan faktor risiko kardiovaskular, seperti mengontrol tekanan darah tinggi, diabeters dan obesitas, menghindari tembakau, dan penggunaan alkohol berlebihan. (rdr/fml)