Saat ini stok obat di dinas telah habis sehingga pihaknya hanya bisa meminta peternak untuk mengobati ternak dengan memberikan obat tradisional. “Pembelian obat sudah diusulkan, mungkin Juli obat sudah tersedia,” tambahnya.
Sebelumnya, hingga 30 Mei 2022 sebanyak 297 ekor ternak yang tersebar di 13 dari 17 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman dinyatakan PMK yang tiga di antaranya telah dinyatakan sembuh.
“Tiga ekor yang sembuh itu adalah kasus pertama yang ditemukan, yaitu di Kecamatan Ulakan Tapakih,” kata Kepala Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman Bustanil Arifin melalui Dokter Hewan Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, drh. Devi Yanti di Parik Malintang.
Ia mengatakan penyebaran PMK yang cepat membuat banyak ternak di Padangpariaman terjangkit penyakit itu sedangkan penyembuhannya relatif lama.
Padahal untuk mengantisipasi penyebaran PMK tersebut pihaknya telah menutup sejumlah pasar ternak serta memberikan obat-obatan terhadap ternak sesuai gejala, vitamin, dan penyemprotan disinfektan. (rdr/ant)