Dilansir dari The Guardian, serangan ke Kiev terjadi ketika pasukan Rusia di Ukraina timur berusaha untuk memotong Lysychansk, setelah menghancurkan kota kembarnya Sievierodonetsk menjadi puing-puing. Jika Lysychansk jatuh, seluruh wilayah Luhansk, yang bersama dengan Donetsk membentuk wilayah Donbas timur, bisa berada di bawah kendali Rusia, menandai terobosan strategis lain bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin, sejak awal invasi.
Kantor berita Rusia Interfax dan pejuang separatis pro-Rusia mengatakan pasukan Rusia telah memasuki Lysychansk pada hari Sabtu setelah pasukan Ukraina diperintahkan untuk mundur dari Sievierodonetsk. Klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen dan tidak ada komentar langsung dari pihak Ukraina.
Daerah yang terkena serangan di Kiev pada hari Minggu sebelumnya juga menjadi target pada 28 April lalu saat Sekretaris Jenderal PBB mengunjungi kota itu dan beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan penggandaan bantuan militer dan ekonomi ke Ukraina.
Rusia Bantah Serang Warga Sipil
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan di Kiev menghantam pabrik senjata Artyom di distrik Shevchenkivskyi. Rusia membantah laporan bahwa serangan itu menghantam daerah perumahan di Ibu Kota Ukraina.
“Pasukan Rusia menyerang warga sipil di Kiev = hoax,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengutip bahwa kerusakan pada bangunan tempat tinggal di dekatnya disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.
“Ada kerusakan di bagian bawah bangunan serta bagian atas, yang mengkonfirmasi versi bahwa itu adalah rudal yang jatuh,” katanya. (rdr/detik.com)