Dokter hewan adalah ujung tombak dalam pelaksanaan tugas memantau perkembangan kesehatan, populasi dan persoalan usaha peternakan yang dihadapi masyarakat.
“Kami sudah sampaikan itu melalui surat dinas, agar segera dilakukan,” tegasnya.
Pemerintah pada 28 Juni menetapkan sebaran PMK sudah terjadi pada 19 dari 34 Provinsi di Indonesia, dengan jumlah 274.379 kasus dan kematian 1.674 kasus.
Kasus tertinggi ada di Jawa Timur, dengan total 107.837 kasus. Kemudian disusul Nusa Tenggara Barat yang terkonfirmasi sebanyak 42.717 kasus dan diikuti Aceh yang kini sudah 31.443 kasus.
Sementara sejak Jumat 24 Juni telah terkonfirmasi 4.447 kasus. Dari total jumlah itu terdapat sebanyak 723 kasus sembuh. Potong bersyarat 27 ekor kasus aktif 3.723.
“Di Pesisir Selatan kami menemukan 29 kasus,” sebutnya.
Ia menambahkan yang tak kalah penting adalah dalam mengantisipasi penyebaran adalah kerjasama yang baik dari masyarakat mematuhi protokol tetap (Protap) yang telah dibuat pemerintah.
Sementara Wakil Gubernur Audy Joinaldi mengungkapkan kebutuhan vaksin untuk Sumatera Barat sekitar 4.200 dosis, dengan prioritas pada empat kabupaten antara lain Kota Solok. Kemudian Kabupaten Solok Selatan, Agam Kota Padangpanjang. Hingga kini PMK sudah menyebar pada 16 kabupaten/kita dari 19 kabupaten/kota yang ada.
Meski demikian Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memprediksi dosis vaksin yang diminta mencukupi untuk penanganan PMK di daerah itu, karena tidak termasuk provinsi dengan kasus tinggi. (rdr/ant)