Oleh karena itu, kata dia pihaknya terus meminta kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk penambahan vaksin mengingat masih banyaknya ternak di daerah itu yang potensi terpapar.
“Namun ini sudah cukup membantu, karena ini masih tahap pertama. Tapi kami mengharapkan adanya penambahan vaksin,” ujarnya.
Ia menyebutkan berdasarkan catatan pihaknya ternak di daerah itu yang terpapar PMK telah mencapai 1.033 ekor tersebar di 17 kecamatan yang 300-an di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Meskipun peluang ternak sembuh dari penyakit itu tinggi, lanjutnya namun tetap membuat peternak di daerah itu takut dan menjual ternaknya dengan harga rendah.
Oleh karena itu, ia mengimbau peternak untuk memahami PMK tersebut dan tidak gegabah menjual ternak yang terjangkit PMK karena akan ditawar dengan harga murah oleh pembeli yang akhirnya akan merugikan peternak. (rdr/ant)