RADARSUMBAR.COM – Pria memang tidak pernah berhenti memproduksi sperma. Tetapi, seiring bertambahnya usia, sperma mengalami mutasi genetik yang meningkatkan kemungkinan DNA rusak.
Kondisi itu dapat memengaruhi kesuburan dan juga menciptakan dampak risiko pada kesehatan keturunannya di masa depan. Memang masih mungkin bagi pria untuk menjadi ayah di usia 50-an dan lebih tua. Namun, ini juga memiliki risiko tersendiri.
Studi membuktikan bahwa laki-laki yang menjadi ayah di usia lanjut berisiko memiliki anak dengan gangguan perkembangan saraf, dilansir Times of India.
Penelitian yang dilakukan tahun 2010 ini menunjukkan bahwa keturunan pria berusia di atas 40 tahun berisiko lima kali lipat terkena Autism Spectrum Disorder, dibanding populasi umum.
Dari sudut pandang biologis, para ahli merekomendasikan seorang pria paling cocok untuk menjadi ayah di usia akhir 20-an hingga awal 30-an. Usia pria paling subur adalah antara 22 hingga 25 tahun.