Ari juga membandingkan Khofifah dengan kader PKB yang tak lain adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Menurut Ari, jika dibandingkan dengan Khofifah, Muhaimin tak memiliki kekuatan yang cukup untuk merebut suara konstituen.
“Dipaksakan menjadi cawapres pun, nama Cak Imin kurang ngangkat potensi menang dari koalisi ini,” ungkapnya.
“(Sebab) posisi Cak Imin sebagai Wakil Ketua DPR dan ketua umum partai kurang berhasil dikapitalisasi pada faktor elektoral, walau berdampak pada faktor popularitas,” imbuh dia.
Diketahui koalisi Partai Gerindra dan PKB diberi nama Silaturahmi Indonesia Raya.
Dengan terbentuknya koalisi itu, maka saat ini terdapat dua koalisi parpol yang telah terbentuk.
Sebelumnya Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) lebih dulu menjalin kerja sama dengan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.
Sementara itu PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih melakukan proses penjajakan dan belum memutuskan untuk menentukan langkah politiknya terkait pembentukan koalisi. (rdr/kompas.com)