“Ada 400 kupon yang telah disebar, dengan kejadian ini, kurban terpaksa dibatalkan, sementara kami mencoba menggalang kembali dana dari para senior alumni,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik Rumah Sakit Bersalin (RSB) Bunda, Yenni Fitri mengatakan pihaknya juga menjadi korban dengan satu ekor Sapi Kurban yang tidak didatangkan oleh Terlapor.
“Pembeliannya di daerah Gadut seharga Rp 19,2 juta, uangnya ditransfer, Sapi Kurban itu untuk di Malalak, karena sapinya tidak datang terpaksa kami ganti dan beli lagi, besok kami laporkan ke Kepolisian,” kata Yenni.
Kepolisian Bukittinggi menurunkan Tim Gabungan di bawah pimpinan Panit Tiga Ipda Kasnizul untuk menyelidiki keberadaan terlapor yang hingga kini belum diketahui.
“Sampai saat ini, ada dua laporan yang kami terima dengan kasus Sapi Kurban Gagal ini dengan 10 ekor sapi dan satu kambing seharga Rp 200 juta lebih, sisa lainnya belum melapor,” katanya. (rdr/ant)