ANBK itu, katanya berbeda dengan ujian nasional yang dilaksanakan pada beberapa tahun yang lalu. Perbedaan tersebut seperti pada unsur yang dinilai, ujian nasional cendrung fokus menilai unsur semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya (kognitif) siswa, sementara ANBK menilai unsur kognitif dan non kognitif dan survei lingkungan belajar.
“Hasi ANBK yang berupa informasi dapat digunakan untuk memantau perkembangan mutu pendidikan dari waktu ke waktu, karenanya hasil ANBK sangat bermanfaat untuk perencanaan pendidikan,” ujarnya.
Untuk itu, katanya tentu diharapkan validitas hasil ANBK pada setiap sekolah. Kesuksesan pelaksanaan ANBK dipengaruhi oleh operator pada setiap sekolah. “Bimbingan teknis ini dalam upaya peningkatan kapasitas operator sekolah dalam pelaksanaan ANBK,” katanya.
Ia berharap bimbingan itu menjadikan operator yang lebih berkualitas dan dapat mengimbaskan keterampilannya ke sekolah lain. (rdr/ant)