Lalu sistem operasi kendaraan niaga yang berfungsi memberikan pelayanan, mengurangi gangguan rute, penundaan perjalanan demi efisiensi biaya bagi pengguna kendaraan niaga.
Selanjutnya sistem angkutan umum lanjutan berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi penyelenggaraan angkutan umum. Setelah itu sistem pembayaran elektronik dan sistem manajemen darurat hingga sistem transportasi perdesaan yang maju.
Lalu sistem manajemen permintaan lanjutan untuk membatasi perjalanan kendaraan pribadi, sistem manajemen parkir canggih dan sistem mengemudi otonom.
Ia memaparkan selama ini kemacetan selalu menjadi persoalan terutama di kota besar yang menyebabkan kerugian secara ekonomi hingga lingkungan.
“Dengan diterapkannya sistem transportasi cerdas dapat memberikan solusi dengan mengoptimalkan perjalanan, mengurangi jarak tempuh yang tidak perlu, meningkatkan penggunaan moda lainnya hingga mengurangi waktu yang dihabiskan akibat kemacetan,” kata dia.
Ia menambahkan jika sistem transportasi cerdas sudah diterapkan belajar dari pengalaman dari kota yang telah menerapkan seperti Sydney Australia dengan penerapan sistem pemindaian dapat mengurangi pemakaian bahan bakar hingga lima persen.
“Ketika penggunaan bahan bakar berkurang, buangan kendaraan pemicu polusi berkurang sehingga udara lebih sehat,” kata dia. (rdr/ant)