JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Air zamzam menjadi salah satu hal menarik bagi siapapun yang berada di Makkah. Sumur air zamzam tak pernah kering meskipun airnya selalu diambil dalam jumlah banyak.
Para jamaah haji yang sudah merampungkan rangkaian ibadahnya akan kembali pulang ke daerah masing-masing. Salah satu yang turut dibawa sebagai oleh-oleh adalah air zamzam.
Dilansir dari situs resmi Universitas Pakuan (13/7/2022) air zamzam merupakan air yang berasal dari sumur di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Sumur zamzam terletak 11 meter dari Ka’bah.
Dalam bahasa Arab, zamzam artinya banyak atau melimpah ruah. Pengertian ini sesuai dengan kondisi air zamzam yang tak pernah kering meski telah dimanfaatkan selama ribuan tahun.
Sejarah air zamzam
Dikutip dari buku Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El-Fikri (13/7) air zamzam pertama kali muncul sekitar 4000 tahun yang lalu di bawah kaki Nabi Ismail AS, putra dari istri kedua Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar. Air ini keluar dari tanah setelah Siti Hajar berlari tujuh kali antara bukit Safa dan Marwa untuk mencari air guna menyelamatkan anaknya yang kehausan.
Sejak saat itu, air zamzam dianggap diberkahi dan disucikan. Dokumen sejarah menunjukkan, zaman itu diperkirakan tahun 1910 SM sehingga jika disesuaikan dengan kalender Hijriah, air zamzam telah ada selama lebih dari 4.000 tahun.
Dibangun pompa di sumur zamzam
Pada tahun 1953, dibangunlah pompa air di sumur zamzam. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air dan di antaranya juga ke keran-keran yang ada di sekitar sumur zamzam.
Dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang datang untuk umrah dan haji, maka kebutuhan air zamzam juga meningkat pesat. Saat ini pompa sumur zamzam sudah beroperasi secara modern.
Ada bangunan yang dilengkapi keran untuk mengeluarkan air zamzam. Air ini biasa dimanfaatkan sebagai air minum para jamaah.