Selain itu, Tim dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar bersama jajaran Polres Solok juga telah melakukan monitoring ke wilayah tersebut.
Tim BKSDA Sumbar juga melakukan melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap warga Nagari Gantung Ciri di ruang pertemuan kantor wali nagari dan di lapangan atau lokasi konflik satwa liar Harimau Sumatera.
Dalam pertemuan Tim BKSDA dengan warga yang terdampak konflik satwa liar Harimau Sumatera tersebut disampaikan warga setempat meminta agar segera dilakukan penanganan konflik satwa liar Harimau Sumatera tersebut.
Selain itu, di daerah tersebut masuk status waspada karena baru ditemukan jejak Harimau Sumatera di satu lokasi sebanyak delapan jejak.
Atas temuan itu, tim BKSDA akan mencari cara penanggulangan harimau tersebut apakah dengan letusan dan bunyi-bunyian atau dengan membuat perangkap.
Ia mengimbau kepada warga yang berladang di sekitar lokasi agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Kemudian jangan pergi ke ladang sendirian. Apabila ke ladang selalu pergi lebih dari dua orang guna meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan. (rdr/ant)