“Memang lebih tinggi dari sebelum Armuzna disebabkan karena kelelahan yang cukup tinggi terutama pada saat Armuzna sehingga menyebabkan jemaah yang punya komorbid terkontrol karena kelelahan harus menjalani perawatan di RS termasuk KKHI,” tambah dia.
Bisa dikatakan, lanjut Imran, kematian jemaah haji karena kelelahan dan dehidrasi. Sebab, cardiovascular bukan hanya karena seseorang punya penyakit komorbid, seperti jantung, diabetes, dan hipertensi. Melainkan bisa juga tanpa komorbid tapi karena kelelahan dan juga mungkin usia sehingga mudah terkena serangan jantung.
Sebelumnya, Pusat Kesehatan Haji menargetkan penurunan angka kematian jemaah haji Indonesia di bawah dua per mil. Imran mengatakan, saat ini sebanyak 23 haji dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan 10 orang dirawat di KKHI Mekkah. (rdr/ant)