“Biasanya memang terkait adanya gangguan mental cukup berat. Gangguan mentalnya mengandung halusinasi atau waham yang membuat individu jadi kesulitan membedakan mana yang nyata dan tidak nyata,” kata dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (FPsi Unair) itu saat dihubungi detikJatim, Minggu (14/8/2022).
Menurut Nido, tidak semua kasus pembunuhan ibu oleh anak disebabkan gagguan mental. Faktor lainnya adalah konflik dalam keluarga.
“Nggak semua kasus pembunuhan ibu oleh anak ini disebabkan karena si anak memiliki gangguan mental. Bisa juga didorong oleh konflik dalam keluarga,” papar kandidat doktor di Graduate School of Medical Science, University of Groningen, Belanda itu.
Pada kasus ini, Nido juga memperhatikan kondisi sang anak yang berusia 35 tahun. Maka, bisa jadi ada kombinasi antara permasalahan mental dan konflik keluarga. “Kalau dalam kasus ini, dengan melihat usia anak, bisa jadi ada kombinasi permasalahan mental dan konflik keluarga,” imbuhnya.
Untuk memastikan faktornya, Nido mengatakan, perlu ada info dan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog yang memeriksa pelaku secara langsung. Sementara itu, pelaku sudah diamankan polsek setempat. Motifnya pun masih didalami. (rdr/detik.com)