Belanja operasi untuk belanja hibah dengan tujuan mendukung program pemerintah daerah seperti hibah kepada partai politik, hibah untuk organisasi kemasyarakatan seperti PMI, KNPI, KONI, Pramuka.
Serta hibah untuk rumah ibadah atau mesjid dengan realisasi Rp720 juta dari total Rp11,9 miliar, dan untuk belanja bantuan sosial berupa beasiswa bagi siswa-siswi kurang mampu dan berprestasi, Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk kaum dhuafa dan keagamaan dengan realisasi sebesar Rp482 juta dari total Rp3,2 miliar.
Sementara belanja pegawai sebesar Rp274 miliar dari anggaran Rp705 miliar, belanja tidak terduga realisasi sebesar Rp3,1 miliar dari total Rp7,2 miliar yang digunakan untuk penanggulangan darurat bencana.
“Realisasi belanja transfer ke pemerintahan nagari pada semester pertama berjumlah sekitar Rp78 meliar dari anggaran sekitar Rp157 miliar yang akan dimanfaatkan oleh pemerintah nagari dalam pelaksanaan pembangunan nagari dan menunjang pelaksanaan kegiatan pemerintahan nagari,” katanya.
Ia menambahkan bagi pekerjaan belanja modal yg sudah terlaksana agar segera mengajukan permintaan pembayaran, baik berupa uang muka, termenya maupun pembayaran sekaligus.
Begitu juga dana yang masih berada di rekening bendahara OPD, agar segera dibelanjakan dan segera dibuat administrasi pertanggungjawabannya.
“Apabila penyerapan anggaran masih rendah berpotensi terjadinya penundaan transfer dana dari pemerintah pusat, yang tentunya mengganggu cash flow kas umum daerah untuk pembayaran belanja-belanja APBD selanjutnya,” katanya. (rdr/ant)